Proposal Penelitian
PENGARUH PEMBERIAN HADIAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS V MI MANGUNRANAN KECAMATAN MIRIT
2011/2012
disusun
untuk memenuhi
tugas mata kuliah Metode Survei
Dosen
Pengampu : Riawan Yudi Purwoko, S.Si, M.Pd
Disusun
Oleh:
Ngusman (092143502/ VI
C)
Sidik
Al Mansuri (092143530/ VI C)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
permasalahan yang erat kaitanya dengan prestasi belajar siswa. Hal itu dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam diri siswa maupun faktor dari
luar. Faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, motivasi
dan kecerdasan. Faktor dari luar seperti lingkungan, metode pembelajaran, serta
guru juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang nantinya akan
diperoleh siswa. Faktor-faktor tersebut selalu dipelajari agar dapat
memaksimalkan potensi siswa tersebutdalam hal prestasi belajar.
Seiring berjalannya waktu, telah banyak penelitian
yang mengungkapkan bagaimana meminimalisasi pengaruh negatif dari faktor-faktor
tersebut dengan tujuan prestasi belajar yang diraih siswa sesuai dengan potensi
kemampuan siswa. Berbagai upaya juga telah dilakukan agar dapat memaksimalkan
prestasi siswa, karena terkadang, bahkan tidak sedikit siswa yang sebenarnya memiliki
potensi untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik tetapi pada kenyataannya
tidak seperti yang diharapkan. Hal itu tentu saja menarik perhatian para
peneliti untuk mengetahui akar dari permasalahan tersebut. Banyak cara
dilakukan dan disrankan agar dapat mengatasi masalah tersebut. Minat, bakat,
motivasi siswa ditinjau agar mengetahui dimana letak kesalahan sehingga
perkembangan tidak maksimal. Hal yang
cukup menarik perhatian adalah motivasi belajar siswa. Banyak penelitian yang
menyatakan bahwa siswa dengan motivasi tinggi akan memperoleh prestasi belajar
yang tinggi pula. Sekarang kita lihat apa sebenarnya motivasi itu, apa yang
mempengaruhi tingkat motivasi. Salah satu yang kita kedepankan adalah pemberian
hadiah dalam upaya untuk meningkatkan motivasi siswa yang selanjutnya ditujukan
untuk mendapatkan prestasi belajar yang sesuai dengan potensi siswa. Kemudian
akan dibahas adalah keterkaitan antara pemberian hadiah terhadap tingkat
motivasi.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kemudian peneliti
merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu adakah keterkaitan antara
pemberian hadiah terhadap tingkat motivasi belajar siswa?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada keterkaitan antara
pemberian hadiah terhadap tingkat motivasibelajar siswa.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi siswa
·
Melatih siswa untuk lebih
semangat memahami
dan menguasai dalam pembelajaran matematika
·
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam pembelajaran matematika.
·
Meningkatkan motivasi siswa dan menciptakan
suanana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
2.
Bagi guru
·
Dapat memberikan suatu kontribusi positif yang
diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif
·
Memberikan dorongan untuk melakukan kreasi dan
inovasi dalam pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil dan
kualitas belajar itu sendiri
3.
Bagi sekolah
·
Bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan
matematika.
·
Dapat memberikan nilai tambah dan peningkatan
kualitas sekolah
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1.
Definisi Motivasi Belajar.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang
diartikan sebagai “ daya penggerak yang telah menjadi aktif” (Sardiman,2001:
71). Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah “ keadaan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan”
(Soeharto dkk, 2003 : 110).
Dalam buku psikologi pendidikan Drs. M.
Dalyono memaparkan bahwa “motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk
melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari
luar” (Dalyono, 2005: 55)..
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa
motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang
(incentive). Tujuan adalah yang membatasi/menentukan tingkah laku organisme itu
(Ngalim Purwanto, 2007 : 61).
Pengertian belajar dalam kehidupan sehari-hari seringkali
sering diartikan yang kurang tepat, biasanya orang awam mengartikan belajar
identik dengan membaca, belajar identik dengan mengerjakan soal-soal.
Pengertian belajar seperti tersebut masih sempit. Menghafal tidak dinamakan
belajar.
Loster D. Crow and Crow menyatakan bahwa belajar adalah
perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan dan berbagai sikap
(Kasijan, 1984:16). Sumadi Suryabrata (1984:249) menyatakan bahwa kegiatan
belajar mencakup tiga hal yaitu: a) membawa perubahan, b) terjadi karena
didapatkan kecakapan baru, dan c) terjadi karena ada upaya. Belajar pada
dasarnya adalah berusaha mendapatkan sesuatu kepandaian (Poerwadarminta, 1988:108). Sedangkan
menurut istilah populer bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan
perilaku yang relatif menetap sebagai bentuk pengalaman-pengalaman atau praktik
(David R dalam IKIP Semarang, 1996:2). Menutrut Winkel bahwa belajar diartikan
sebagai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap-sikap.
Perubahan itu relatif konstan dan berbekas (WS Winkel, 198:36).
Dengan demikian motivasi belajar merupakan sesuatu
keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan
untuk melakukan perubahan tingkah laku sebagai bentuk pengalaman akibat
interaksi dengan lingkunganuntuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.. Jenis-jenis Motivasi
Belajar
Berbicara
tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
a.
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
·
Motif-motif
bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
·
Motif-motif
yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
b.
Motivasi menurut pembagiaan dari Woodworth dan Marquis dalam Sardiman:
·
Motif
atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan
lain-lain.
·
Motof-motif
darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
·
Motif-motif
objektif
c.
Motivasi jasmani dan rohani
·
Motivasi
jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.
·
Motivasi
rohani, seperti kemauan atau minat.
d.
Motivasi intrisik dan ekstrinsik
·
Motivasi
instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu
diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
·
Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang
dari luar. (Sardiman, 1996: 90).
Adapun
bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah,
pujian, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman. (Djmarah
dan zain, 2002 : 168). Dari kutipan di atas, maka penulis dapat menjelaskan hal
tersebut sebagai berikut:
a) Memberi angka.
Memberikan
angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak
didik. Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil
aktifitas yang bervariasi. Pemberian angka kepada anak didik
diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat lebih
ditingkatkan lagi.
b) Hadiah.
Maksudnya
adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang
berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat
(motivasi) belajar siswa karena akan diangap sebagai suatu
penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c) Pujian.
Memberikan
pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh
setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan
kepada siswa, sehingga semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.
d) Memberi tugas.
Tugas
merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian
tugas kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak
didik untuk memperhatikan segala isi pelajaran yang disampaikan.
e) Memberikan ulangan.
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil
pengajaran dan juga memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang
telah disampaikan dan diberikan oleh guru.
f) Hukuman.
Dalam proses belajar mengajar, memberikan
sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan adalah hal yang harus dilakukan
untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah seluruh karakteristik tertentu yang
dijadikan objek dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
siswa kelas V MI
Mangunranan.
2.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara yang
dilakukan peneliti dalam memperoleh sampel. Teknik pengambilan sampel juga
sering disebut teknik sampling. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan Simple Random Sampling yang
dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:
a.
Didata Semua kelas yang terdapat di MI
Mangunranan yaitu
b.
Sampel diambil secara
acak melalui undian dan diperoleh kelas V.
c.
Diperoleh sampel
penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Mangunranan.
3.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Mangunran sebanyak 18 siswa.
B.
Tekhnik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang
dipakai dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner. Kuesioner adalah
sekumpulan pertanyaan tertulis yang ditujukan untuk memperoleh data pribadi
yang dijadikan objek penelitian. Kuesioner nantinya diberikan kepada seluruh
siswa yang menjadi sampel (kelas
V MI Mangunranan) sebanyak 34 siswa untuk mendapatkan data, kemudian dari data yang
diperoleh akan diambil kesimpulan yang sesuai.
0 komentar:
Posting Komentar