Kamis, 06 Desember 2012

PENGARUH PEMBERIAN HADIAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V MI MANGUNRANAN KECAMATAN MIRIT



Proposal Penelitian
PENGARUH PEMBERIAN HADIAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V MI MANGUNRANAN KECAMATAN MIRIT
2011/2012
disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Metode Survei
Dosen Pengampu : Riawan Yudi Purwoko, S.Si, M.Pd



UMP
 






Disusun Oleh:
Ngusman                                (092143502/ VI C)
Sidik Al Mansuri                   (092143530/ VI C)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar  Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai permasalahan yang erat kaitanya dengan prestasi belajar siswa. Hal itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam diri siswa maupun faktor dari luar. Faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, motivasi dan kecerdasan. Faktor dari luar seperti lingkungan, metode pembelajaran, serta guru juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang nantinya akan diperoleh siswa. Faktor-faktor tersebut selalu dipelajari agar dapat memaksimalkan potensi siswa tersebutdalam hal prestasi belajar.
Seiring berjalannya waktu, telah banyak penelitian yang mengungkapkan bagaimana meminimalisasi pengaruh negatif dari faktor-faktor tersebut dengan tujuan prestasi belajar yang diraih siswa sesuai dengan potensi kemampuan siswa. Berbagai upaya juga telah dilakukan agar dapat memaksimalkan prestasi siswa, karena terkadang, bahkan tidak sedikit siswa yang sebenarnya memiliki potensi untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik tetapi pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Hal itu tentu saja menarik perhatian para peneliti untuk mengetahui akar dari permasalahan tersebut. Banyak cara dilakukan dan disrankan agar dapat mengatasi masalah tersebut. Minat, bakat, motivasi siswa ditinjau agar mengetahui dimana letak kesalahan sehingga perkembangan tidak maksimal.  Hal yang cukup menarik perhatian adalah motivasi belajar siswa. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa siswa dengan motivasi tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Sekarang kita lihat apa sebenarnya motivasi itu, apa yang mempengaruhi tingkat motivasi. Salah satu yang kita kedepankan adalah pemberian hadiah dalam upaya untuk meningkatkan motivasi siswa yang selanjutnya ditujukan untuk mendapatkan prestasi belajar yang sesuai dengan potensi siswa. Kemudian akan dibahas adalah keterkaitan antara pemberian hadiah terhadap tingkat motivasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kemudian peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu adakah keterkaitan antara pemberian hadiah terhadap tingkat motivasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara pemberian hadiah terhadap tingkat motivasibelajar siswa.
D. Manfaat Penelitian
1.      Bagi siswa
·         Melatih siswa untuk lebih semangat memahami dan menguasai dalam pembelajaran matematika
·         Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam pembelajaran matematika.
·         Meningkatkan motivasi siswa dan menciptakan suanana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

2.      Bagi guru

·         Dapat memberikan suatu kontribusi positif yang diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
·         Memberikan dorongan untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas belajar itu sendiri
                    
3.      Bagi sekolah
·         Bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika.
·         Dapat memberikan nilai tambah dan peningkatan kualitas sekolah



BAB II
 LANDASAN TEORI
A.    Kajian Teori
1.      Definisi Motivasi Belajar.
 Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya penggerak yang telah menjadi aktif” (Sardiman,2001: 71). Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah “ keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan” (Soeharto dkk, 2003 : 110).
Dalam buku psikologi pendidikan Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa “motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55)..
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Tujuan adalah yang membatasi/menentukan tingkah laku organisme itu (Ngalim Purwanto, 2007 : 61).
Pengertian belajar dalam kehidupan sehari-hari seringkali sering diartikan yang kurang tepat, biasanya orang awam mengartikan belajar identik dengan membaca, belajar identik dengan mengerjakan soal-soal. Pengertian belajar seperti tersebut masih sempit. Menghafal tidak dinamakan belajar.
Loster D. Crow and Crow menyatakan bahwa belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan dan berbagai sikap (Kasijan, 1984:16). Sumadi Suryabrata (1984:249) menyatakan bahwa kegiatan belajar mencakup tiga hal yaitu: a) membawa perubahan, b) terjadi karena didapatkan kecakapan baru, dan c) terjadi karena ada upaya. Belajar pada dasarnya adalah berusaha mendapatkan sesuatu kepandaian (Poerwadarminta, 1988:108).  Sedangkan  menurut istilah populer bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai bentuk pengalaman-pengalaman atau praktik (David R dalam IKIP Semarang, 1996:2). Menutrut Winkel bahwa belajar diartikan sebagai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan  lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap-sikap. Perubahan itu relatif konstan dan berbekas (WS Winkel, 198:36). 
Dengan demikian motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan perubahan tingkah laku sebagai bentuk pengalaman akibat interaksi dengan lingkunganuntuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2..    Jenis-jenis Motivasi Belajar
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
a.         Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
·         Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
·         Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
b.      Motivasi menurut pembagiaan dari Woodworth dan Marquis dalam Sardiman:
·         Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-lain.
·         Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
·         Motif-motif objektif
c.       Motivasi jasmani dan rohani
·         Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.
·         Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
d.      Motivasi intrisik dan ekstrinsik
·         Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
·         Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).
Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman. (Djmarah dan zain, 2002 : 168). Dari kutipan di atas, maka penulis dapat menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:
a)    Memberi angka.
Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik. Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang  bervariasi. Pemberian angka kepada  anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi.
b)    Hadiah.
Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c)    Pujian.
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa, sehingga semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.
d)    Memberi tugas.
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala isi pelajaran yang disampaikan.
e)    Memberikan ulangan.
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran  dan juga memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan oleh guru.
f)    Hukuman.
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Populasi dan Sampel
1.   Populasi
Populasi adalah seluruh karakteristik tertentu yang dijadikan objek dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas V MI Mangunranan.
2.   Teknik Pengambilan Sampel
 Teknik pengambilan sampel adalah cara yang dilakukan peneliti dalam memperoleh sampel. Teknik pengambilan sampel juga sering disebut teknik sampling. Teknik pengambilan sampel dilakukan  dengan  Simple Random Sampling yang  dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:
a.       Didata Semua kelas yang terdapat di MI Mangunranan yaitu
b.      Sampel diambil secara acak melalui undian dan diperoleh kelas V.
c.       Diperoleh sampel penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Mangunranan.

3.   Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Mangunran sebanyak 18 siswa.

B.     Tekhnik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner. Kuesioner adalah sekumpulan pertanyaan tertulis yang ditujukan untuk memperoleh data pribadi yang dijadikan objek penelitian. Kuesioner nantinya diberikan kepada seluruh siswa yang menjadi sampel (kelas V MI Mangunranan) sebanyak 34 siswa untuk mendapatkan data, kemudian dari data yang diperoleh akan diambil kesimpulan yang sesuai.

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Site Info

Text

pandawa Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers